• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Ramadhan Sebagai Sekolah Ruhaniyah

Kaum muslimin yang berbahagia…
Saat matahari tenggelam di belahan kaki bumi bagian barat, hari senin sore kemarin, maka serentak terdengar suara takbir, tahlil dan tahmid menggema di pelosok-pelosok desa sampai ke seluruh penjuru kota, ummat islam seluruhnya mengagungkan kebesaran Allah, mengesakan Allah, dan takbirnya selalu membasahi bibir mereka.

Hal ini dilakukan untuk menandai bahwa kita telah SELESAI memasuki sekolah, yang namanya sekolah ramadhan. Hanya bedanya sekolah ramadhan tidak dipungut biaya atau administrasi apapun, sekolah ramadhan di nilai, tetapi nilai oleh dirinya sendiri, baik tidaknya nilai tersebut ditentukan oleh pelakunya sendiri. Sekolah ramadhan itu adalah Puasa, semua orang muslim tahu aturannya bahkan anak anak sekalipun mengerti tentang aturan mainnya. Dan predikat nilai terbaiknya, yang akan dicapi sebagai standar kelulusanya adalah perdikat al-muttaqin, manakala ada orang yang menjalankan puasa dan tidak mendapatkan predikat tersebut maka orang tersebut gagal dalam pendidikan ramadhannya.

Kaum muslimin yang berbahagia…
Semua ibadah adalah menuju ke arah ketaqwaan, jika ada ibadah yang tidak menimbulkan efek taqwa, maka kesalahan pasti tidak terletak dalam ajaran ibadah tersebut tetapi kesalahan utamanya adalah terletak pada proses ibadah itu sendiri. Tujuan utama puasa di bulan ramadhan adalah untuk menjadikan manusia bertaqwa, jika tidak menjadi taqwa itu berarti puasa kita hanya mendapatkan lapar dan dahaga, karena itu Rasulullah bersabda
كم من صائم ليس له من صيامه إلا الجوع والعطش
“Banyak orang yang berpuasa, tidak mendapatkan baginya dari puasa itu kecuali lapar dan dahaga”
Setelah rangkaian sekolah ramadhan di mana kegiatan utamanya adalah I’tikaf, tadarrus, zakat dan rangkaian ibadah-ibadah lainnya di bulan ramadhan hendaknya kita jadikan sebuah kebiasaan yang masih memberikan efek sisa di 11 bulan yang akan datang. Karena tidak ada ajaran satupun yang mewajibkan hanya dibulan ramadhan kita ta’at kepada allah sedangkan di luar ramadhan melakuakn maksiat dan kembali lagi ke perbuatan sedia kala. Orang yang seperti ini tidak layak dikatakan sebagai orang yang bertaqwa.

Di antara ciri orang yang bertaqwa adalah sebagaimana tersebut didalam surat : Q.S. Ali 'Imran : 134
اللذين ينفقون فى السراء و الضراء والكا ظمين الغيظ و العا فين عن النا س إن الله يحب المحسنين Artinya: (orang yang beriman)…. adalah orang yang menginfakkan harta bendanya baik dalam keadaan sempit maupun dalam keadaan lapang, menahan marah, mema'afkan orang lain. sesungguhnya Allah mencintai orang yang berbuat baik
.
Ada tiga hal yang penting untuk kita renungkan di dalam ayat tersebut:
Pertama, Infak dalam keadaan susah maupun dalam keadaan lapang, artinya untuk mencapai derajat ketaqwaan maka Allah memberikan kebabasan kepada semua kalangan baik orang yang di beri rizki yang lapang maupun yang ditimpa kekuarangan dalam harta, ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya mengedepankan kualitas dari ibadah tersebut. Infak ternyata tidak dapat dilihat dari nilai kwantitasnya, bisa saja seseorang berinfak jutaan rupiah tetapi persoalan kwalitas tidak menutup kemungkinan justru yang ratusan ribu adalah lebih berkwalitas… karena yang jutaan rupiah mempunyai aset yang besar sedangkan yang ratusan ribu keluar dari tangan orang orang yang mempunyai aset jutaan rupiah..

Kedua, Menahan rasa Marah marah adalah sifat yang dapat merusak sifat kesucian seseorang, Oleh karena itu tahanlah semua kemarahan yang ada, selsesaikan semua masalah dengan berbicara dan duduk bersama dengan harmonis. Pada tahap tertentu kemarahan akan merusak detak jantung dan menjadikan peredaran darah tidak berjalan dengan normal, yang akhirnya akan menyakiti diri sendiri.

Agaknya ajaran menahan amarah ini menjadi hal penting dalam kehidupan kita sehari hari. Dan merupakan solusi murah untuk mengurangi keresahan dan kesengsaraan dalam jiwa. Yang ada kaitannya dalam hal ini adalah ciri ketiga Memaafkan, memaafkan adalah sehat, kalau kita tahu bahwa marah adalah bagian dari penderitaan maka obat yang mutlah dibenarkan adalah memaafkan, karena itu di dalam al Qur'an setiap ayat yang berkaitan dengan kesalahan seseorang adalah dengan kata memafkan dan bukan minta maaf.

Seseorang yang minta maaf bisa saja hanya hiasan bibir belaka, tetapi dalam hati kecilnya masih ada sisa-sisa kekesalan, tetapi orang yang memaafkan kesalahan orang lain, tentu dengan tulus dan tidak mungkin membohongi dirinya. akan berdampak positif terhadap beban jiwanya yang diberatkan oleh rasa marah yang pernah dirasakannya.

Intinya pada hari ini adalah hari kemenangan bagi kita semua…
Karena itu, sebelum meminta maaf hendaknya seseorang dengan tulus dari sanubari hati terdalam bahwa, kita pernah melakukan kesalahan sehingga permohonan maaf yang disampaikan tidak hanya ritual formal belaka tetapi permohonan maaf yang berdampak positif dan terlahir karena dorongan hati nurani terdalam dari diri kita.

1. Kemenangan iman atas kekufuran
Kenapa keimanan itu pasti menang? karena, keimanan adalah kehidupan, sementara kekufuran adalah sebuah kematian. Keimanan adalah kehidupan hati seorang yang mendapatkan pancaran nur Robbani yang menerangi kehidupan, sehingga seorang muslim mengetahui tujuan hidupnya, Berbeda dengan watak kekufuran yang selalu menyeret manusia kepada kehancuran, tindakan anarkis, dan mandul dalam memproduksi kebaikan,

قال تعالى : يأيها الذين آمنوا استجيبوا لله وللرسول إذا دعاكم لما يحييكم واعلموا أن الله يحول بين المرء وقلبه وأنه إليه تحشرون
“ Wahai orang-orang yang berimana!Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerukan kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi anatara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan”QS:8:24

2. Kemenangan akhirat atas dunia
Karena dalam ibadah puasa kita diajarkan untuk menahan kenikmatan sesaat di dunia demi memperoleh kenikmatan abadi di akhirat, obesesi ini lah yang kemudian menjadi kebahagiaan dan merupakan kemenangan kita yang kita peringati saat ini. Karena kebahagiaan dunia adalah kenikmatan yang semu, nikmat sejati adalah kenikmatan ukhrawi..

يأيها الذين أمنوا مالكم إذا قيل لكم انفروا في سبيل الله اثاقلتم إلى الأرض أرضيتم بالحيوة الدنيا من الآخرة فمامتاع الحيوة الدنيا في الآخرة إلا قليل
“Wahai orang-orang yang beriman! mengapa apabila dikatakan kepadamu “Berangkatlah (untuk berperang) di jalan Allah “ kamu merasa berat dan tinggal di tempatmu?apakah kamu lebih menyenangi kehidupan di dunia daripada kehidupan di akhirat?padahal kenikmatan hidup di dunia ini ( dibandingkan dengan kehidupan)di akhirat hanyalah sedikit”QS:9:38

4. Kemenangan kesabaran dan pengendalian diri
Hari raya idul fitri adalah hari dimana kaum muslimin merayakan kemenangan kesabaran dan pengendalian diri dalam bulan ramadhan, dimana seluruh ummat islam mampu mengendalikan diri dengan kesabaran, tidak minum dan tidak makan, padahal alangkah mudahnya untuk bohong berpuasa, hal ini tidak dilakukan demi kesabarannya untuk mengendalikan diri.

يقول الله عزوجل إنما يذر سهوته و طعامه وشرابه لأجلى و أنا أجزى به
نما يوفى الصابرون أجرهم بغير حساب
“……Hanyaorang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas”QS:39:10

5. Kemenangan kepedulian sosial
Hari raya idul fitri hendaknya dijadikan momentum penting untuk mempertahankan kebersamaan dan persatuan, seperti halnya kita melaksanakan shalat tarawih witir tadarus bersama dan juga buka puasa bersama. Sebagai bentuk kepedulian kita terhadap kaum yang tak berpunya. Idul fitri yang kita rayakan saat ini tidak lain adalah bagian dari penguatan makna kebersamaan kita dalam payung agama allah.

Kebersamaan ini tidak boleh berhenti hanya dibulan ramadhan saja tetapi kebersamaan dalam amal islami menuntut adanya kesinambungan dan kontinyuitas terpadu, sehingga kaum muslimin dalam ibadah dan perjuangannya terutama menghadapi kedzoliman, kemaksiatan, dan musuh-musuh Allah lebih mendapatkan barakah dari Allah swt,

Terakhir, melalui mimbar ini marilah kita berjanji untuk senantiasa menjaga kemenangan-kemenangan yang telah dianugerahkan oleh Allah swt, sebab kemenangan itu anugerah Allah yang wajib kita syukuru bersama.
الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, ولله الحمد
بارك الله لى ولكم فى القرأن العظيم ونفعنى و إياكم بما فيه من الأية والذكر الحكيم . و تقبل منى ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم .

Share:

Pertalian Ibadah Puasa dengan Sejarah Lampau

Apapun bentuk puji bagi Allah ta’ala dan seluruh shalawat tentunya selalu tercurah kepada rosulillah saw, hadirin….jamah jum’at rahimakumullah, marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita dengan segenap kemampuan yang kita miliki, dengan cara menjalankan segala perintahnya adan menjauhi segala larangannya. karena hanya tittle taqwa yang patut dibanggakan di hadapan Allah swt, yang dapat menyelamatkan kita semua di akhirat kelak. Di antaranya adalah dengan cara menjalankan ibadah puasa seperti yang sedang kita lakukan pada saat ini. Berasarkan Firman Allah Ta’ala: QS al Baqarah: 183

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

Entah sudah ke berapa kalinya ayat di atas terbaca oleh para da’I dan khotib dalam minggu-minggu ini, sehingga ayat tersebut kelihatannya akrab sekali di telinga kita. Namun demikian selalu saja ayat tersebut masih mengundang perhatian kepada semua pihak untuk dicermati kedalaman makna yang dikandungnya. Hikmah yang didapat dari ibadah puasa ini sangat banyak variasinya tergantung dari ilmu pengetahuan yang melatarbelakanginya.
Bagi ahli medis ibadah puasa adalah menyehatkan seperti yang dkatakan oleh Dr. Abdul Aziz Ismail dalam bukunya yang berjudul "Al Islam wat Tibbul Hadits" menjelaskan bahwa puasa adalah obat dari bermacam-macam penyakit diantaranya kencing manis (diabetes), darah tinggi, ginjal, dsb dengan berpedoman kepada hadits Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda :"Berpuasalah maka kamu akan sehat"(HR. Ibnu Suny dan Abu Nu’aim)
Bahkan diJerman didirikan lembaga penelitian tentang puasa, dimana puasa bisa menyembuhkan dari segala penyakit yang tidak bisa disembuhkan secara medis. Puasa juga punya nilai ekonomis, puasa juga bisa memberikan kecerdasan intlegensi tersendiri. Dan masih banyak hikmah-hikmah lainnya
Hadirin yang di mulyakan Allah swt
Dari ayat tersebut di atas kita memperoleh informasi bahwa ibadah puasa adalah model peribadatan kuno, klasik dan ortodok, keberadaan ibadah puasa sudah ada jauh sebelum Rasulullah memperkenalkannya kepada dunia, walaupun ada beberapa bagian yang telah berubah, tetapi substansi sama. puasa juga ada di dalam ajaran agama-agama besar dunia. Namun bukan berarti ibadah puasa kusam ditelan zaman, ibadah puasa ada sampai detik ini dan akan abadi sepanjang masa. Karena ibadah puasa adalah ibadah yang dibutuhkan oleh setiap manusia.

Ibadah puasa merupakan ibadah yang sangat rahasia, dan hanya Allah yang mengetahuinya oleh karena itulah, pahala ibadah puasa tidak ada batasannya dan hanya Allah yang tahu. Dalam Hadits Qudsi dijelaskan,

يقول الله عزوجل إنما يذر سهوته و طعامه وشرابه لأجلى و أنا أجزى به
Artinya : Rasulullah bersabda, Allah berfirman: sesungguhnya anak adam meninggalkan syahwatnya dan makanannya serta minumannya karena aku, dan aku sendiri yang akan membalasnya

Dalam ibadah puasa, terdapat pesan yang begitu jelas, bahwa salah satu hikmah puasa adalah bertujuan untuk membina pribadi muslim yang senantiasa sanggup manahan diri dari godaan kenikmatan materi yang bersifat sementara, demi mendapatkan kenikmatan yang lebih besar di hari-hari mendatang. Dalam bentuk sederhannya dapat kita rasakan bersama, dengan menahan makan dan minum serta yang membatalkannya dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari demi untuk memperoleh kenikmatan pada saat berbuka, itu adalah dalam bentuk yang sangat sederhana sekali.

Jamaah Jumat rahimakumullah…
Dengan berpuasa, setiap pribadi muslim di didik untuk tidak menghabiskan makanan pada saat kenikmatan itu dalam genggamannya sampai pada waktu yang telah ditentukan, meskipun makanan itu miliknya sendiri, terlebih lagi jika makanan itu milik orang lain. Asuhan puasa mencerminkan kehidupan yang peduli dengan generasi-generasi setelah kita, dan menahan kita untuk tidak terjerumus ke dalam kehidupan yang hedonis dan konsumtif. Kehidupan hedonis adalah kehidupan yang hanya mengedepankan kenikmatan sesaat. Sedagkan kehidupan konsumtif adalah kehidupan pemakai barang yang menggantungkan kebutuhan hidupnya di tangan produksi orang lain

Entah kita rasakan atau tidak, tetapi pada tataran realitasnya setapak demi setapak di era modern kita ikut larut masuk ke dalam dunia hedonis, dimana banyak tawaran kenikmatan yang dapat dengan mudah kita meraihnya, tanpa memikirkan akibatnya dan deritanya. Ambillah contoh dengan kartu kredit kita berbondong-bondong ikut memilikinya, sehingga dengan mudah untuk memperoleh apa saja yang kita inginkan, tanpa memikirkan berapa beban yang kita tanggung untuk membayarnya, tawaran pinjaman lunak dengan bunga ringan telah beredar di mana-mana terkadang hanya sepintas dalam memikirkan besarnya bunga yang harus di bayarnya yang mana pada akhirnya hanya berbuntut penyesalan belaka, tawaran kreditpun ikut meramaikan kebutuhan kita, dari kredit alat tranportasi sampai alat komunikasi, dari barang asli samapi barang bekas.

Semua transaksi tumpah ruah ditawarkan ke hadapan kita, dalam kondisi seperti itulah etos puasa diperlukan untuk memfilternya, untuk memikirkan secara matang mana yang termasuk dalam kategori kebutuhan dan mana yang termasuk dalam kategori keinginan nafsu, jika memang biaya yang kita keluarkan itu memang sudah menjadi kebutuhan maka keluarkanlah dengan tidak berlebihan, tetapi jika biaya yang kita keluarkan itu masih dalam kategori keinginan maka tahanlah, sebagaimana engkau menahan nafsu makan dan nafsu syahwat dalam ibadah puasa. Dengan etos ibadah puasa semacam itu maka beban kehidupan tidak berat dan ibadah semakin terasa ringan untuk di lakukan.

Ibadah puasa memang, cara ibadah masa lampau tetapi pertaliannya sangat erat sengan masa kini.
Share:

Kurban Sapi 7 orang

Tanpa sedikitpun memperuncing perdebatan soal peruntukan hewan kurban kambing untuk 1 orang dan Sapi 7 orang seperti opini dari video seseorang yang kurang lebih isinya adalah mempertanyakan dalil kurban sapi untuk tujuh orang. Maka perlu adanya pembanding pendapat, setidaknya untuk mempertajam kehati-hatian dalam berfatwa, karena ilmu ini tak bertepi maka tak pantas menyalahkan orang lain sebelum meneliti lebih detail jejak epistemologi yang dijadikan sebagai dasar sebuah pengetahuan.
Sudah mafhum kiranya, bahwa Nabi pernah berkurban untuk keluarganya dengan satu domba, namun juga ditemukan hadits yang dikaitkan unta atau sapi untuk 7 seperti hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dengan menyebut jenis unta badanah dan sapi boleh untuk tujuh orang dalam hadyu (dam). Kita juga mesti mengenal ada syariat kehususan untuk Nabi, misalnya dalam menyembelih kurban rasul berdoa
بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ هَذَا عَنِّى وَعَمَّنْ لَمْ يُضَحِّ مِنْ أُمَّتِى
Namun do’a ini tidak pernah dilakukan oleh sahabat yang menunjukkan adanya isyarat tentang kehususan Nabi. Namun untuk mengatakan kurban yang dilakukan oleh Nabi saw adalah sebuah bentuk kehususan masih perlu kajian yang mendalam lagi untuk mengetahui isyarat persisnya.
Dalam beberapa kitab fiqh as-Syafi’i, sebut saja kitab at-tanbīh fi fiqh Imam Syafi’i karya Yusuf As-Sirazi, memasukkan pada bab uḍhiyah (kurban) menjelaskan bahwa, satu sapi untuk tujuh orang, dalam karya yang lain As-Syirazi memperjelas bahwa sapi untuk tujuh orang sedang kambing untuk satu orang senada dengan pendapat Taqiyuddin as-Syafi’i dalam kifayatul akhyar yang menerangkan bahwa satu unta badanah untuk tujuh orang dan kambing untuk satu orang.
Badanah bermakna unta atau sapi yang telah digemukkan dan disiapkan untuk dikurbankan dalam Haji, sedangkan Jazur bermakna unta yang disiapkan untuk disembelih. Dalam penjelasan tentang hadits yang membolehkan badanah untuk tujuh orang. Adapun hadits yang dimaksud adalah:
عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ أَنَّهُ سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ اشْتَرَكْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ كُلُّ سَبْعَةٍ فِي بَدَنَةٍ فَقَالَ رَجُلٌ لِجَابِرٍ أَيُشْتَرَكُ فِي الْبَدَنَةِ مَا يُشْتَرَكُ فِي الْجَزُورِ قَالَ مَا هِيَ إِلَّا مِنْ الْبُدْنِ وَحَضَرَ جَابِرٌ الْحُدَيْبِيَةَ قَالَ نَحَرْنَا يَوْمَئِذٍ سَبْعِينَ بَدَنَةً اشْتَرَكْنَا كُلُّ سَبْعَةٍ فِي بَدَنَةٍ
Dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir bin Abdillah berkata; “Kami bersekutu (patungan) bersama Nabi Saw di dalam haji dan umrah, yakni tujuh orang berkurban seekor badanah (unta yang disiapkan untuk kurban saat haji) atau seekor Sapi.” Kemudian seorang laki-laki bertanya kepada Jabir, “Bolehkah bersekutu dalam Jazur (hewan kurban yang sudah siap disembelih) sebagaimana bolehnya bersekutu dalam badanah (unta yang disiapkan untuk kurban saat haji) atau sapi?” Jabir menjawab, “Jazur itu sudah termasuk badanah.” Jabir juga turut serta dalam peristiwa Hudaibiyah. Ia berkata, “Di hari itu, kami menyembelih tujuh puluh ekor badanah. Setiap tujuh orang dari kami bersekutu untuk kurban seekor Badanah.” (H.R. Muslim).

Mengenai hadits riwayat Jabir bin Abdullah ia berkata; “Kami pernah menyembelih kurban bersama Rasulullah Saw di tahun perjanjian Hudaibiyah, untuk kurban seekor unta atau seekor sapi, kami bersekutu tujuh orang.” (H.R. Muslim), Zakariyah Anshoriy dalam kitab Asna al Mathalib menegaskan, bahwa ketujuh orang tersebut bukan satu keluarga, seperti yang dikatakan oleh Muhammad al-Ghamrawiy dalam kitabnya as-siraj al wahaj ‘ala matnil minhaj, bahkan Khatib al-Syarbini dalam kitabnya Mughni al-Muhtaj juga menegaskan diperbolehkannya seandainya diantara mereka ada sebagian yang diniatkan membayar dam dan sebagiannya lagi untuk berkurban. Hal itu memperkuat dugaan diperbolehkannya untuk berkurban sapi untuk tujuh orang.
Adapun hadits-hadits semakna dengan hadits di atas adalah

وحَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ، حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، حَدَّثَنَا عَزْرَةُ بْنُ ثَابِتٍ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، قَالَ: «حَجَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَحَرْنَا الْبَعِيرَ عَنْ سَبْعَةٍ، وَالْبَقَرَةَ عَنْ سَبْعَةٍ»

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى، أَخْبَرَنَا هُشَيْمٌ، عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ، عَنْ عَطَاءٍ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، قَالَ: «كُنَّا نَتَمَتَّعُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْعُمْرَةِ، فَنَذْبَحُ الْبَقَرَةَ عَنْ سَبْعَةٍ نَشْتَرِكُ فِيهَا»
Sisi teologis berkurban yang patut direnungkan adalah nilai pengorbanan atas kepatuhannya kepada perintah Allah dan nilainya dalam berbagi, tidak hanya sekedar mengukur besar dan kecilnya hewan sesembelihan, karena Allah bukan kanibal pemakan daging juga bukan Tuhan yang haus darah seperti kepercayaan mereka terhadap para dewa dan berhala sesembahannya. Penilaian Allah terletak pada nilai taqwa yang diwujudkan secara nyata dalam bentuk hewan kurban, sebagai salah satu bentuk syukur kepada Allah atas kelebihan karunia yang diberikan kepada kita. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.. (Al Hajj: 37)
Dengan demikian makin banyak yang dikurbankan disertai dengan keikhlasan semata mata menjalankan perintah Allah maka nilai kebaikannya tentu semakin berlimpah bila dibandingkan dengan pengorbanan yang kecil dengan kadar keikhlasan yang sama.

Share:

Popular Posts

Label

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.